May 08, 2019

Benda Masuk Hidung, Puasa Batal?

Benda Masuk Hidung, Puasa Batal?
BENDA MASUK HIDUNG SAAT PUASA, MEMBATALKAN PUASA?

Assalaamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh. Ustadz saya izin bertanya, kalau misalnya kita sedang berpuasa lalu ada benda yang masuk ke dalam hidung tidak tau apa itu yang masuk lalu kita mengirupnya dan membiarkannya. Apakah membatalkan puasa? Saya sering merasa ada benda yang masuk ke hidung ataupun memang Benda tersebut sudah berada dalam hidung. Jadi saya ketika puasa sering menyingsing untuk mengeluarkan apa yang masuk/berada dalam hidung tersebut.
Jazakallah khoyr ustadz

JAWABAN

Tidak batal apabila masuknya ke hidung atau ke mulut tanpa disengaja.

Imam Nawawi dalam Al Majmuk, hlm. 6/357, menjelaskan:

: اتفق أصحابنا على أنه لو طارت ذبابة، فدخلت جوفه، أو وصل إليه غبار الطريق، أو غربلة الدقيق بغير تعمد، لم يفطر. قال أصحابنا: ولا يكلف إطباق فمه عند الغبار، والغربلة؛ لأن فيه حرجا، فلو فتح فمه عمدا حتى دخله الغبار، ووصل وجهه، فوجهان حكاهما البغوي، والمتولي وغيرهما. قال البغوي: (أصحهما) لا يفطر؛ لأنه معفو عن جنسه .... كما لو وصل الغبار إلى جوفه، مع إمكان إطباق فيه، ولم يطبقه؛ فإنه لا يفطر.

Artinya: Ulama madzhab Syafi'i sepakat bahwa dalam kasus apabila ada lalat terbang lalu masuk ke dalam rongga orang yang puasa atau masuk padanya debu jalanan atau ayakan tepung tanpa disengaja, maka tidak membatalkan puasa. Ulama madzhab Syafi'i berkata: Tidak diharuskan untuk menutup mulut ketika ada debu dan tepung karena hal itu menyulitkan. Apabila ia membuka mulut secara sengaja sehingga kemasukan debu dam sampai ke wajahnya maka ada dua pendapat menurut Al Baghawi dan Al Mutawalli dan lainnya. Al Baghawi berkata: Yang paling sahih tidak membatalkan karena dimaafkan dari jenisnya... sebagaimana apabila debu masuk ke rongga dalam kondisi bisa menutupnya tapi tidak ditutup, hal itu tidak membatalkan puasa.

Zakariya Al Anshori dalam Asnal Matolib, hlm. 5/303, menyatakan hal yang sama:

(ولا يفطر بغبار الطريق، وغربلة الدقيق) لعدم قصده لهما، ولعسر تجنبهما (ولو فتح فاه عمدا) حتى دخل التراب جوفه، فإنه لا يفطر به؛ لأنه معفو عن جنسه. قال في المجموع: تبعا للرافعي.

Artinya: Tidak membatalkan puasa debu jalanan dan ayakan tepung (yang masuk ke tubuh) karena tidak ada kesengajaan dan karena sulit menghindarinya. Apabila ia membuka mulut secara sengaja sehingga debu masuk ke dalam rongga, itu juga tidak membatalkan puasa karena itu dimakfu (dimaafkan). Imam Nawawi berkata demikian mengikuti pandangan Imam Rofi'i.

Baca detail:
- Puasa Ramadan
- Jimak Siang Hari bulan Ramadan
- Pembatal Puasa

PEMBATAL PUASA

Assalamualaikum Wr. Wb.

Maaf, saya ingin bertanya tentang pembatal puasa.

1. Terkadang saya suka refleks menjilat kulit tangan saya. Dan terasa asin. Kadang saya juga suka menjilat bagian bawah bibir bawah yg terasa asin juga. Apakah itu membatalkan puasa? Karena hukum mencicipi makanan jika sangat terpaksa mayoritas ulama itu makruh jika tidak ditelan. Apa sengaja atau tidak sengaja dengan kebiasaan menjilat bibir, bawah bibir, tangan juga tidak membatalkan?

2. Dan saya pernah baca artikel, kalau sengaja membatalkan puasa qadha maka harus diganti 2 kali lipat. Misal hari ini saya sedang qadha, sisa hutang saya 3 hari lagi. Karna saya sengaja membatalkan puasa qadha bukan karna haid, sakit, terpaksa jadi sisa hutang saya jadinya 5 hari bukan 4 hari. Apakah itu benar?

3. Dan untuk niat puasa. Itu dilakukan bada magrib/isya sampai sebelum subuh. Berarti jika saya berniat saat sahur di dalam hati itu tetap sah? Dan niat saat sahur apa seperti ini "niat saya puasa untuk esok hari fardhu lil lahita'ala" atau "niat saya puasa untuk hari ini fardhu lil lahita'ala". Dulu kalau saya niat puasa saat sahur suka dua duanya ditegaskan dalam hati karna takut tidak sah. Sebagai informasi, saat puasa qadha saya tidak berani niat puasa malam hari karna ada obat pagi yg harus saya minum.

Jika diminumnya hanya malam, ditakutkan penyakit kejang saya kambuh. Walau kadang saat telat sarapan saya minun obatnya jadi siang. Sebenarnya saya tidak terlalu masalah tidak minum obat, hanya saya takut orang tua marah dan meminta saya membatalkan puasa qadhanya. Kalau puasa ramadhan saya pikir orang tua saya pun tidak berani melarang jika sahur kesiangan sekeluarga.

Terima kasih atas jawabannya.

JAWABAN

1. Tidak membatalkan puasa. Yang membatalkan apabila ada benda yang masuk ke dalam rongga dalam (Arab: jauf) seperti tenggorokan. Baca detail: Pembatal Puasa

2. Tidak benar.
Baca detail:
- Qadha Puasa Ramadan di Tahun Kedua
- Puasa Ramadan

3. Ya, sah niat puasa saat sahur. Dan niat memang di dalam hati namun apabila diucapkan maka hukumnya sunnah. Baca detail: Cara Niat