October 21, 2018

Menggosok Tubuh saat Mandi dan Wudhu

Menggosok Tubuh saat Mandi dan Wudhu
HUKUM MENGGOSOK TUBUH SAAT WUDHU DAN MANDI JANABAH

Apakah jika saat mandi wajib dan hendak meratakan air pada tubuh yang ditumbuhi bulu yang terlihat (betis dan sekitarnya dan juga tangan dan sekitarnya) harus digosok ? Begitu juga dengan tubuh yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang hampir tidak nampak jika mata tidak didekatkan, bulu ini biasanya ada dibagian punggung ?

Saya menjadi was-was jika tidak digosok air tidak akan merata

JAWABAN

Tidak wajib menggosok tubuh saat mandi wajib/janabah, namun hukumnya sunnah. Karena bulu tubuh tidak menghalangi sampainya air ke tubuh. Imam Nawawi dalam Al-Majmuk, hlm. 2/214, menyatakan:

مذهبنا أن دلك الأعضاء في الغسل وفي الوضوء سنة ليس بواجب ، فلو أفاض الماء عليه فوصل به ولم يمسه بيديه ، أو انغمس في ماء كثير ، أو وقف تحت ميزاب ، أو تحت المطر ناويا ، فوصل شعره وبشره أجزأه وضوءه وغسله , وبه قال العلماء كافة إلا مالكا والمزني ، فإنهما شرطاه في صحة الغسل والوضوء .

Artinya: Menurut madzhab Syafi'i menggosok anggota tubuh saat mandi janabah dan wudhu itu sunnah, tidak wajib. Apabila menyiramkan air pada tubuh dan airnya sampai tanpa menyentuh tubuh dengan tangan, atau masuk ke dalam air yang banyak atau berdiri di bawah mizab atau di bawah air hujan dengan niat lalu air sampai ke rambut dan kulit maka sah wudhu dan mandinya. Ini pendapat ulama dari semua ulama kecuali madzhab Maliki dan Al-Muzani. Kedua ulama mensyaratkan menggosok tubuh untuk sahnya mandi dan wudhu.

Selain itu, dugaan kuat sampainya air ke seluruh tubuh itu sudah cukup tanpa harus yakin 100% akan meratanya air.
Al-Malibari dalam Fathul Muin, hlm. 1/54, menyatakan:


ولا يجب تيقن عموم الماء جميع العضو بل يكفي غلبة الظن به. انتهى.

Artinya: Tidak wajib keyakinan meratanya air ada seluruh tubuh. Cukup asumsi kuat atas meratanya air.

Al-Bakri dalam Ianatut Thalibin, hlm. 1/54, menjelaskan maksud Al Malibari di atas:

وفي حاشية إعانة الطالبين: قوله: ولا يجب تيقن إلخ ـ أي في الوضوء وفي الغسل. وقوله: عموم الماء ـ أي استيعابه جميع العضو. قوله: بل يكفي غلبة الظن به ـ أي بعموم الماء جميع العضو. انتهى

Artinya: Kalimat "Tidak wajib keyakinan.." maksudnya dalam wudhu dan mandi wajib. Kalimat "meratanya air" maksudnya meratanya air pada seluruh tubuh. Kalimat "cukup dugaan kuat" yakni atas meratanya air pada seluruh tubuh.

MENGGOSOK TUBUH DENGAN TANGAN SAAT MANDI

Yang terakhir masalah bersuci.

1.bolehkah berniat mandi wajib atau wudhu hanya berdasarkan keasadaran bahwa kita berhadas besar dan kecil saja ? Misalnya saat mimpi basah terlintas niatan mau mandi wajib, apakah hal itu termasuk niat atau bukan ?


2.bolehkah berniat mandi atau wudhu 2 kali ? Saat sebelum mulai dan saat air mengenai anggota tubuh pertama ?

3.bolehkah berniat mandi atau wudhu hanya dengan "aku niat wudhu/mandi wajib karena Allah" ?

4.bolehkah berwudhu dengan cara mengalirkan air dari keran tanpa menampungnya ditelapak tangan ? Jadi saat air mengucur pada tangan kanan, tangan kiri menggosok tangan kanan ?

5.bolehkah saat mandi wajib meratakan airnya dengan cara digosok dengan tangan ?

6.apakah bulu halus yang hampir tidak kelihatan jika mata tidak mendekat sedekat-dekatnya itu menjadi penghalang air ke kulit saat mandi wajib ? Apakah harus digosok-gosok ? Bagaimana dengan bagian punggung yang ada bulu halusnya ?

7.saya sering mendapati seperti kotoran pada punggung kuku, entah kotoran apa itu, kotorannya hanya seperti ujung peniti atau lebih besar sedikit, jika disenter akan nampak. Apakah itu dimakfu dalam mandi wajib dan wudhu ? Atau saya yang berlebihan ?

JAWABAN

1. Bukan niat. Niat itu harus dilakukan menjelang akan atau bersamaan dengan menyiramkan air ke tubuh dalam kasus mandi wajib. atau menjelang akan atau bersamaan dengan membasuh muka dalam kasus wudhu.

2. Boleh saja tapi yang berlaku hanya satu. Yaitu menjelang air mengenai tubuh pertama.

3. Boleh.

4. Boleh.

5. Boleh. Pada dasarnya tidak perlu digosok. Cukup mengenanya air ke tubuh. Lihat keterangan di atas.

6. Tidak jadi penghalang.

7. Kotoran kuku hukumnya dimakfu dan wudhu maupun mandinya tetap sah. Baca detail: Mandi Wajib tidak Merata

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.