December 23, 2018

Cara Sembuh Was-was Mandi Wajib

Cara Sembuh Was-was Mandi Wajib
CARA SEMBUH WAS-WAS MANDI WAJIB / JUNUB / BESAR

1.bagaimana caranya biar setelah mandi wajib kita yakin seluruh badan sudah terbasuh ? Sering saya merasa ragu pada suatu bagian, sering saya lupa bagaimana tadi cara membasuhnya. Jika diabaikan takut dosa karena mungkin saja keraguan itu benar, jika dituruti pasti akan muncul ragu yang lain, yang tidak dituruti saja masih ragu pada bagian tubuh yang mana-mana.

2.apakah kuku harus disiram tersendiri saat mandi wajib ? Apakah boleh dengan cara membasuh tangan dan kaki seperti berwudhu saja ?

3.apakah dengan cara membasuh tangan dan kaki seperti berwudhu, kuku tangan dan kaki sudah ikut terbasuh sampai celahnya ?

4.niat dengan bantuan teks apakah disebut niat juga ? Membacanya didalam hati ?

5.Apakah niat harus ada lafadz karena Allah ?

6.apakah celah kuku jari tangan dan kaki yang ada di

7.bagaimana cara meyakinkan air sudah merata pada seluruh tubuh ? Terutama pada rambut dan bagian belakang tubuh serta lipatan pada tubuh ?


JAWABAN

1. Caranya dengan mengabaikannya. Karena keraguan yang timbul dalam konteks anda itu disebabkan oleh was-was. Dan was-was itu obatnya dengan mengabaikannya.

Ibnu Hajar Al-Haitami dalam Al-Fatawa Al-Kubro Al-Fiqhiyah ala Al-Madzhab Al-Syafi'i, hlm. 1/149, menyatakan:

وسئل : عن داء الوسوسة هل له دواء ؟ فأجاب بقوله: له دواء نافع وهو الإعراض عنها جملة كافية وإن كان في النفس من التردد ما كان فإنه متى لم يلتفت لذلك لم يثبت بل يذهب بعد زمن قليل كما جرب ذلك الموفقون وأما من أصغى إليها وعمل بقضيتها فإنها لا تزال تزداد به حتى تخرجه إلى حيز المجانين بل وأقبح منهم

Artinya: Al-Haitami ditanya adakah obat bagi penyakit was-was? Ia menjawab: Ada obat yang paling mujarab untuk penyakit ini, yaitu mengabaikan atau berpaling darinya secara total. Meskipun dalam dirinya muncul keraguan yang hebat. Karena jika dia tidak perhatikan keraguan ini, maka keraguannya tidak akan menetap dan akan pergi dengan sendirinya dalam waktu yang tidak lama. Sebagaimana cara ini pernah dilakukan oleh mereka yang mendapat taufiq untuk lepas dari was-was. Sebaliknya, orang yang memperhatikan keraguan yang muncul dan menuruti bisikan keraguannya, maka dorongan was-was itu akan terus bertambah, sampai menyebabkan dirinya seperti orang gila atau lebih parah dari orang gila.
Baca detail:
- Apabila Mandi Tidak Merata
- Ragu Saat Mandi Ada yang Tak Terbasuh

2. Tidak perlu disiram secara khusus. Ya, boleh dengan membasuh seperti saat wudhu.

3. Ya.

4. Ya, dianggap niat. Yang penting harus dibaca dalam hati. Baca detail: Cara Niat

5. Tidak harus.

6. Tidak jelas apa yang anda tanyakan. Tapi soal kuku, silahkan lihat: Kotoran Kuku dan Koreng jadi Penghalang Mandi dan Wudhu?

7. Caranya pakai logika: bahwa kalau air sudah disiramkan ke bagian belakang, maka otomatis air akan mengenai seluruh tubuh belakang. Menurut syariah, asumsi atau dugaan air sudah merata itu sudah cukup. Tidak harus ada kepastian dan bukti.

CARA SEMBUH WAS-WAS MANDI JUNUB (2)

1. Maaf no.6 belum selesai diketik.
Apakah celah kuku jari tangan dan kaki harus dibersihkan dan apakah saat akan disiram air harus dibuka dengan alat bantu untuk memasukkan air ?

2. Bagaimana dengan kotoran yang ada diatas kuku yang sering saya dapati jika saya senter ? Bentuk kotorannya seperti titik hitam dan sering sekali ada, jika itu menjadi penghalang berarti setiap wudhu saya harus menyenteri kuku saya untuk membersihkan kotoran tersebut ?

3. Kadang kotorannya sulit hilang dan harus dikikis dengan menggunakan alat. Tidak akan hilang jika hanya disikat dan disiram air.

4. Untuk jawaban no.1 . Berarti meski keraguan itu sangat hebat sampai membuat saya gelisah dna mungkin saja keraguan itu benar adanya, maka harus diabaikan saja ?

5. Berarti selesai mandi jangan dipikirkan lagi mandi yang sudah lalu ?

6. Jika saat mandi ragu sudah membasuh bagian tertentu maka harus dibasuh, lalu bagaimana jika ragu saat mandi itu terus menerus datang saat sudah dituruti juga ? Apakah diabaikan atau tetap dituruti ? , kemudian jika diluar mandi muncul ragunya maka diabaikan. Bagaimana jika ragunya muncul saat saya sudah menetapkan selesai mandi dan masih dikamar mandi ? Apakah harus dituruti atau tidak ?

JAWABAN

1. Tidak perlu dibersihkan dan tidak harus dibuka dengan alat bantu. Baca detail: Kotoran Kuku dan Koreng jadi Penghalang Mandi dan Wudhu?

2. Tidak perlu dibersihkan. Baca detail: Kotoran Kuku dan Koreng jadi Penghalang Mandi dan Wudhu?

3. Tidak perlu dibersihkan. Cukup siramkan air pada tangan saat mandi atau wudhu seperti biasa. Baca detail: Cara Wudhu dan Mandi Wajib

4. Ya, harus diabaikan. Berdasarkan perintah Nabi dan anjuran para ulama.

5. Betul. Jangan dipikirkan. Memikirkan itu tanda was-was. Dan was-was itu dilarang.

6. Ya, abaikan kalau terjadi terus menerus. Itu namanya was-was yang dilarang. Baca juga: Cara Sembuh Was-was Kencing

CARA NIAT

A. Pertanyaan jawaban no.1
Berarti celah kuku yang ada disamping kiri kanan itu buka termasuk bagian zahir sehingga tidak perlu dibersihkan dan tidak perlu dibuka untuk dimasukkan air ?

B. Sah tidak pak ustadz jika niat :
1. Sholat "saya niat sholat fardhu zuhur karena Allah"
2.wudhu "saya niat wudhu karena Allah"
3. Mandi wajib "saya niat mandi wajib Karena Allah"

apakah jika tidak pakai Karena Allah akan menjadi tidak sah ?

JAWABAN

A. Ya. Baca detail: Kotoran Kuku dan Koreng jadi Penghalang Mandi dan Wudhu?

B1. Sah. Baca detail: Cara Niat
B2. Sah.
B3. Sah. Baca detail: Cara Wudhu dan Mandi Wajib

ADA TITIK PADA KAKI, SAHKAH MANDINYA?

Jika sudah selesai mandi wajib, kemudian waktu malam harinya melihat ada noda atau kotoran sedikit seperti titik titik pada kaki, apakah itu menjadi penghalang air ? Pada saat akan mandi wajib saya lupa mengecek bagian tersebut.

Atau apakah mungkin kotoran itu ada diluar pada mandi wajib ? Karena saya melakukan aktivitas diluar rumah, sepeti ke mesjid dan berbelanja, dan waktu sebelum saya dapati kotoran itu saya memukul nyamuk. Apakah mungkin juga itu bekas bangkai nyamuk yang gepeng?

JAWABAN

Tidak jadi penghalang. Mandi tetap sah.

Bisa jadi.

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.